REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Proyek pembangunan jalan tol Tanjung Benoa-Nusa Dua di Provinsi Bali dipastikan tetap berjalan.
Proyek tersebut sempat terhenti karena jalur tol memakan lahan hutan mangrove, namun proyek tersebut tak akan menganggu lahan hutan.
Kesimpulan itu diambil dalam Rakor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dipimpin Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, di Kemenko Perekonomian, Kamis (29/9).
"Yang tadinya ada kita akan membuat fly over di atas laut, ada yang terkait sedikit dengan mangrove ternyata tidak ada masalah, karena kita tidak mengganggu sama sekali," kata Hatta.
Menhut Zulkifli Hasan dan Menteri PU Djoko Kirmanto, kata Hatta, sudah menyetujui proyek itu.
Sementara Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, jalan tol Tanjung Benoa-Nusa Dua merupakan program MP3Ei yang dikerjakan pemerintah dan BUMN. Djoko mengakui proyek itu sempat ada masalah karena jalurnya melalui lahan hutan mangrove.
"Tapi tadi sudah kita bahas dan sudah sepakat dan tidak ada masalah lagi," kata Djoko. "Solusinya, bagian jalan tol yang melalui lahan hutan mangrove itu akan ditinggikan, sehingga tak perlu memotong hutan."