Senin 03 Oct 2011 14:21 WIB

Upik Lawanga Dalang Bom di GBIS Solo

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Djibril Muhammad
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri menyebutkan ada dua Daftar Pencarian Orang (DPO) yang terlibat dalam bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenih (GBIS) Kepunton, Solo, di luar empat DPO bom Cirebon. Salah satu dari dua DPO ini yaitu Upik Lawanga, yang pernah disebut-sebut juga menjadi dalang bom di Poso, Sulawesi Tengah ini.

"Itu yang satu inisialnya UL (Upik Lawanga), yang satunya akan dicek lagi. Dia termasuk DPO kita untuk kasus teroris," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam yang ditemui di Ma bes Polri, Jakarta, Senin (3/10).

Anton menambahkan polisi menduga Upik Lawanga ikut terlibat dalam bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo. Saat ini polisi masih mendalami keterlibatannya termasuk dalam pemeriksaan terhadap salah satu DPO bom Cirebon yang tertangkap, Beni Asri.

Ia pun belum dapat menyebutkan peran Upik Lawanga dalam bom di Solo. Dengan tertangkapnya Beni Asri, saat ini polisi masih melakukan pencarian terhadap tiga orang DPO bom Cirebon ditambah dengan dua orang DPO yang juga terlibat pada bom bunuh diri di Solo, termasuk Upik Lawanga.

Beni Asri ditangkap Densus 88 di Solok, Sumatera Barat pada Jumat (30/9) lalu. "Jadi masih ada lima DPO yang sedang kita cari," ujarnya.

Upik Lawangan alias Taufik Bulaga merupakan warga asli Poso, Sulawesi Tengah yang ahli dalam merakit bom karena dilatih Dr Azahari. Bahkan mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri pun pernah menyebut Upik Lawanga merupakan orang yang paling berbahaya, di samping Umar Patek. Bilal Ramadhan

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement