Kamis 06 Oct 2011 11:44 WIB

BC Surabaya Sita Senjata Mainan, BlackBerry, dan Rokok Cukai Palsu Senilai Rp 350 Juta

Rep: Ahmad Reza Savitri/ Red: Stevy Maradona

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Juanda berhasil menggagalkan beberapa barang hasil penyelundupuan. Kepala Bidang Penyidakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jawa Timur, Eko Darmanto, mengatakan, pihaknya melakukan penegahan atas beberapa jenis barang, seperti Air Softgun, BlackBerry, dan rokok.

Untuk senjata, kata Eko, terdiri dari berbagai ukuran yang di selundupkan dari Hong Kong. Sedangkan BlackBerry, berasal dari Singapura. "Kalau rokok karena tidak menggunakan pita cukai yang bukan pewruntukkannya," ungkapnya di Kantor Bea dan Cukai Juanda, Kamis (6/10).

Dari ketiga barang tersebut, kata Eko, diperkirakan total potensi kerugian yang ditanggung negara sebesar Rp 350 juta lebih--Rp 351,749 juta.

Untuk Air Softgun, kata Eko, sebanyak 11 unit laras panjang dan 10 laras pendek berhasil diamankan petugas pada 27 September lalu. Senjata tersebut, tidak dilengkapi perijinan. Adapun nilai barang mencapai Rp 80 juta. "Potensi kerugian negara sebesar Rp 35 juta," ujarnya.

Untuk BlackBerry, Eko mengatakan, telah diamankan petugas pada 30 September lalu. Penegahan dilakukan terhadap tiga tas koper yang berisi 593 BlackBerry berbagai tipe beserta aksesoris. Penyitaan dilakukan karena barang tersebut tidak dilengkapi dengan ijin impor dengan nilai Rp 1,3 miliar. "Potensi kerugian sebesar Rp 302, 925 juta.

Sedangkan untuk rokok, berhasil diamankan petugas pada 14 September lalu sebanyak 16 karton. Barang tersebut, kata Eko, menggunakan pita cukai yang bukan peruntukkannya. Rokok tersebut di tegah saat akan dikirim. Penegahan, kata Eko, dilakukan di sebuah ekspedisi pengiriman paket di wilayah Madaeng, Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai barang mencapai Rp 87,600 juta. "Potensi kerugian sebesar Rp 43,824 juta," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement