Jumat 14 Oct 2011 15:45 WIB

K-14 Siap Gulirkan Liga Indonesia Tandingan

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Johar Arif
Logo PSSI (ilustrasi)
Foto: duniaku.net
Logo PSSI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/2012 yang rencananya digelar Sabtu (15/10)  terancam bubar di tengah jalan. Ini setelah 14 klub menolak mengikuti liga yang dirancang oleh PSSI itu. Mereka bahkan telah sepakat membentuk aliansi yang dinamakan K-14.

“Kami menolak Liga yang diusulkamn PSSI. Kalau tetap dipaksakan, kami akan bentuk liga tandingan,” ujar juru bicara Persiwa Wamena, Agus Santoso yang juga tergabung dalam K-14.

Menurut Agus, PSSI terkesan konyol dengan membentuk sebuah liga yang menabrak aturan organisasi. Mulai dari keputusan untuk membentuk pengelola liga baru menggantikan PT Liga, hingga memberi tiket gratis pada enam tim --empat diantara merupakan klub tersanksi eks LPI (Liga Primer Indonesia), yakni PSM, persebaya, PSMS, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan Bontang FC. Penunjukkan ini membuat kompetisi membengkak jadi 24 tim.

Hal tersebut dirasakan Agus sangat memberatkan 14 tim Liga Super dan empat tim promosi yang sudah berjuang lewat kompetisi. “Coba sekarang kita pakai akal sehat. Bagaimana bisa enam tim dengan seenaknya ditunjuk sementara yang lain sudah berdarah-darah ikut kompetisi?”

Tim asal Kalimantan, Persiba Balikpapan, juga mengancam akan memboikot kompetisi. Mereka pun siap mendukung agenda kompetisi baru yang dirancang K-14.

Menurut perwakilan Persiba, Syahril Tahir, argumentasi K-14 membentuk kompetisi tandingan sangat kuat dan minim resiko sanksi FIFA, berbeda dengan LPI dahulu. “Malah PSSI-lah yang masih berpola pikir ala LPI dengan membentuk kompetisi yang melanggar aturan dan dihuni oleh klub yang mendapatkan sanksi. Justru kompetisi PSSI lah yang akan mendapat sanksi FIFA dengan kompetisinya,” tegas Tahir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement