REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu kapal Angkatan Laut Nikaragua yang bertugas mengungsikan warga pantai saat Badai Rina menerjang wilayah Karibia barat telah hilang, kata juru bicara Angkatan Laut, Senin (24/10).
Sebanyak 27 orang di kapal itu juga hilang, kata wanita juru bicara pemerintah dan Ibu Negara Rosario Murillo. Itu adalah salah satu dari tiga kapal yang telah diberangkatkan untuk membantu mengungsikan warga asli Miskito dari Sandy Bay, kota pantai di sebelah utara ibu kota provinsi tersebut, Bilwi.
Hujan lebat telah mengguyur Nikaragua selama 12 hari belakangan sehingga 16 orang tewas, dan sebanyak 150.000 orang kehilangan rumah atau mengungsi. Badai itu telah mulai bergerak menjauhi negeri tersebut tapi petugas yang hilang menyoroti bahayanya fenomena alam itu.
"Kami memohon pertolongan Tuhan agar kami bisa menyelamatkan nyawa orang-orang ini ... dan agar mereka bisa sampai ke pelabuhan dengan selamat," kata Ibu Negara Rosario Murillo, yang juga adalah juru bicara bagi pemerintah.
Topan Rina bertambah kuat menjadi badai pada Senin di Karibia barat, dan mengancam akan membawa hujan lebat serta angin kencang ke semenanjung Yucatan di Meksiko dan Amerika Tengah --yang sudah digenangi air, kata petugas ramalan cuaca AS.
Badai tersebut sekarang tampaknya akan menerjang Belize dan pantai objek wisata terkenal di Meksiko, Yucatan, paling lambat pada akhir pekan ini, kata National Hurricane Center (NHC), yang berpusat di Miami.
"Badai Rina tampaknya akan bertambah kuat dalam 48 jam ke depan dan bisa menjadi badai besar (Kategori 3) paling lambat pada Selasa malam," katanya.
Badai Rina saat ini masih merupakan badai Kategori 1 dari skala Saffir-Simpson, yang memiliki lima tingkat, dan membawa angin dengan kecepatan 120 kilometer per jam, kata NHC.