REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Nudirman Munir menilai, pengumuman nama calon presiden pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) Golkar dinilai terlalu terburu-buru.
‘’Kalau (rapimnas-red) mengarah ke sana (penentuan calon presiden-red) silahkan saja, memang itu tidak ada masalah. Tapi kalau secara resmi keputusan rapimnas untuk mengangkat ketua umum sebagai capres belum saatnya sekarang,’’ katanya, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/10).
Menurutnya, saat ini Partai Golkar belum mengarah untuk menentukan calon presiden. Meskipun, tidak menutup kemungkinan nanti akan ada usulan dari daerah yang muncul pada rapimnas. Karena waktunya masih panjang, lebih baik kalau para calon presiden bekerja untuk bangsa dan negara. ‘’Kalau mereka pantas, nanti biarlah masyarakat yang akan memutuskan. Barangkali di pada rapimnas 2013 idealnya. Tes publik dulu,’’ tambanya.
Nudirman mengatakan, setidaknya ada empat nama yang muncul untuk mengisi calon presiden dari Partai Golkar. Antara lain, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Agung Laksono, dan Sultan Hamengkubuwono. Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan Reform Institute, Ical menduduki posisi pertama.
Menanggapi hal itu, survei memang menjadi acuan Golkar dalam menentukan calon presiden. hasil survei nanti akan dibawa ke rapimnas dan dimintai persetujuan DPP dan DPD. Jika setuju, maka calon itu yang akan dimajukan.
‘’Itu (pengusungan Ical-red) belum tahu kita. Nanti di 2013 akan naik ke permukaan sendiri. Nanti baru kita ambil sikap siapa kira-kira yang paling pas dicalonkan Golkar,’’ lanjutnya.
Mengenai kemungkinan pencalonan Akbar Tanjung, Nudirman menilai, ia masih pantas kalau memang mau. Hanya saja, tambahnya, tak ada tanda kalau Akbar akan mencalonkan diri. ‘’Biar beliau jadi negarawan saja. Calon kuat itu Sri Sultan, Agung Laksono, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, banyaklah,’’ tegas anggota komisi III tersebut.