REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan, sebagian besar warganya menunjukkan dukungan yang signifikan jika pemerintahnya melakukan serangan pada Iran. Sebelumnya, santer diberitakan Israel beserta sekutunya akan melakukan serangan atas instalasi nuklir negeri itu.
Jajak pendapat yang dihajat Haaretz, media masa mainstream Israel, dilakukan menyusul laporan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha mempengaruhi menteri dalam kabinetnya soal serangan atas Iran. Langkah ini dilakukan setelah mereka sukses menguji coba rudal yang diyakini akan mampu menjangkau wilayah Iran.
Dari jumlah responden yang disasar dalam survei, 41 persen menyatakan mendukung serangan itu. Sebanyak 39 persen lainnya menolak serangan dan 21 persen menyatakan tidak tahu.
Survei dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 495 responden dengan margin kesalahan 4,6 persen.
Media di Israel berspekulasi bahwa ada rencana untuk menyerang fasilitas nuklir Iran tetapi pemerintah Israel terbelah mengenai isu itu. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada Senin membantah bahwa dia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah memutuskan akan melancarkan serangan terhadap Iran walaupun ada penentangan dari kepala militer dan intelejen.
Israel dan beberapa negara Barat menuding Iran mengupayakan untuk membangun persenjataan atom. Teheran berulang-ulang membantah tuduhan itu dengan menyatakan pihaknya sedang membangun program energi nuklir. Israel sendiri diketahui luas memiliki beberapa ratus peluru kendali nuklir tetapi negara itu tak pernah membenarkan atau membantahnya.