Selasa 08 Nov 2011 19:26 WIB

Walau ada Persoalan Serius, PAN Belum Putuskan Keluar dari Setgab

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengatakan, hingga kini partainya belum memutuskan untuk keluar dari Sekretariat Gabungan.

"PAN melihat ada persoalan serius di Setgab, bahwa Setgab akan menjadi alat kepentingan partai besar. Memang saat ini belum ada keputusan, namun dalam politik tidak ada yang tidak mungkin," kata Bima, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pada Desember 2011 nanti, PAN akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan akan ada pembicaraan serius mengenai posisi PAN di Setgab terutama terkait isu bagaimana Setgab tidak bisa menyelesaikan persoalan yang strategis ini, yakni penentuan angka ambang batas parlemen empat persen dan pengurangan kursi dapil.

"Saat ini ada kekecewaan di dalam tubuh PAN dengan Setgab karena Setgab hanya dijadikan alat kepentingan partai besar. Kondisi koalisi sudah terganggu," katanya.

Ia mengatakan, PAN akan mengkaji masalah ini dengan serius, apa fungsi setgab, apa gunanya PAN di dalam Setgab. Saat ini belum ada keputusan yang final. Bulan Dsember nanti kami akan mengumpulkan seluruh pengurus untuk membicarakan posisi PAN di Setgab," paparnya.

Menurut dia, partainya tengah membangun aliansi yang sangat taktis dan intens dengan enam partai lain di DPR dan sudah melakukan pertemuan secara bergiliran. "PAN sudah menjadi tuan rumah dalam pertemuan itu. Setelah masa reses ini akan ada pertemuan lagi dengan tuan rumah PKB," ucapnya.

Mengenai pengecilan dapil, kata dia, jelas mengingkari prinsip-prinsip proporsionalitas.

"Ini tidak bisa dilakukan. Pengecilan dapil sudah diarahkan kepada sistem distrik terselubung. Kalau hanya 36 dapil, jangan-jangan hanya dua atau tiga partai saja. Ini seperti zaman orde baru," katanya.

Menurut dia, persoalan sekarang ini bukan persoalan hidup mati parpol, tetapi bagaimana desain perpolitikan Indonesia ke depan. Kita kan inginnya proporsional," kata Bima.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement