REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Sejumlah pesawat Israel menggempur Jalur Gaza, Rabu (10/11), setelah sebuah roket ditembakkan ke Israel selatan, kata seorang juru bicara militer. "Angkatan udara menyerang sebuah lokasi yang digunakan untuk 'kegiatan teroris' di wilayah selatan Jalur Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan.

Serangan itu dilakukan setelah penembakan sebuah roket Qassam dari Jalur Gaza ke wilayah Israel pada Selasa larut malam, kata juru bicara itu. Kekerasan berlangsung di dan sekitar Gaza dalam 10 hari terakhir namun tidak memburuk ke tingkatan seperti yang terjadi pada 29-30 Oktober yang menewaskan 12 gerilyawan Palestina dan seorang warga Israel.

Kelompok-kelompok pejuang Palestina menyatakan, mereka melaksanakan gencatan senjata yang ditengahi Mesir namun akan membalas jika diserang Israel. Daerah sekitar perbatasan Gaza relatif tenang selama beberapa pekan setelah gelombang kekerasan pasca serangan gerilya 18 Agustus di Israel selatan yang menewaskan delapan orang Israel.

Para pejabat Israel mengatakan, pelaku serangan itu berasal dari Jalur Gaza dan menyeberang ke wilayahnya dekat kota pesisir Laut Merah Eilat melalui Semenanjung Sinai Mesir. Lima personel keamanan Mesir dan tujuh orang bersenjata juga tewas dalam kekerasan pada hari itu.