Jumat 11 Nov 2011 22:44 WIB

Insentif Uang tak Pengaruhi Minat Dokter Tugas ke Pelosok

Rep: Prima Restri/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini, sekitar 2.284 Puskesmas di Indonesia tidak memiliki dokter umum maupun dokter gigi. Atau sekitar 25 persen dari total 9.137 Puskesmas.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan, Bambang Sardjono, mengatakan saat ini tidak ada lagi instruksi presiden yang mewajibkan lulusan dokter umum untuk praktek di daerah. Saat ini tugas ke pelosok atau daerah terpencil menjadi pilihan.

Insentif berupa iming-iming tambahan pendapatan ternyata tak berhasil menarik minat dokter untuk tugas di pelosok. ''Sebenarnya, bagi para dokter tidak semata-mata soal uang, tapi insentif lainnya seperti kemudahan menempuh pendidikan lanjutan,'' tutur Bambang, Jumat (11/11).

Sementara itu, yang paling memahami kebutuhan akan dokter di pelosok adalah daerah. ''Jadi pimpinan di daerah bisa memetakan dan mengajukan dokter ke pusat,'' kata Bambang.

Ia mengatakan, saat ini kemampuan daerah berbeda-beda. Ada yang mampu memberi insentif Rp 5 juta dan ada yang hanya mampu Rp 2 juta. ''Akhirnya banyak yang memilih ke daerah yang memberi insentif lebih besar,'' tutur Bambang.

Banyaknya dokter yang tidak berminat juga karena kondisi sarana dan prasarana yang tidak mendukung. Seperti sulit air bersih, tidak ada listrik dan infrastruktur jalan tidak mendukung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement