REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengaku belum mendapatkan laporan medis mengenai kasus bayi Muhammad Rehan (3 minggu) dari Tangerang yang menangis darah namun menyatakan kasus tersebut telah mendapatkan penanganan semestinya.
"Kita belum dapat laporan lengkapnya, saya sih minta laporan medisnya. Kalau dari surat kabar, laporannya pakai bahasa awam. Kalau laporan medis nanti dokter akan menyatakan perlu pemeriksaan apa, tindakannya bagaimana," kata Menkes usai penandatanganan kesepakatan dengan 22 perusahaan mengenai pembangunan kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Muhammad Rehan merupakan anak dari pasangan Muhammad Andri Riyanto dan Siti Muamalah, warga Cikupa, Tangerang dan mengalami kondisi matanya mengeluarkan darah setiap kali bayi tersebut menangis kencang.
Kondisi tersebut telah dialami Rehan sejak 26 Oktober lalu dan kondisi orangtuanya yang hanya sebagai buruh dengan penghasilan rendah membuat orangtuanya awalnya tidak membawa bayi mereka ke rumah sakit.
Menkes sementara itu menegaskan bahwa jika keluarga itu tidak mampu, maka biaya pengobatan bayi itu akan dibantu oleh pemerintah, baik pusat ataupun pemerintah daerah.
"Sudah ada programnya, kalau peserta Jamkesmas maka akan dicover jamkesmas, atau kalau tidak, akan ditanggung oleh pemerintah kota," kata Menkes.
Laporan sementara yang diterima oleh Menkes, bayi Rehan ditangani oleh sebuah rumah sakit di Tangerang dan belum diketahui apakah bayi itu membutuhkan rujukan ke RSCM karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis lengkapnya.
Untuk sementara, dokter setempat memberikan bayi tersebut obat tetes mata untuk menjaga matanya steril sebelum dilakukan tindakan medis lebih lanjut.