REPUBLIKA.CO.ID, MANADO, – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I sedang mempersiapkan infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Utara. Kepala BWS Sulawesi I, Sugeng Harianto, menyatakan bahwa program prioritas ini sejalan dengan visi pemerintahan yang tertuang dalam Asta Cita kedua.
Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum, berperan dalam menyediakan infrastruktur yang diperlukan, terutama irigasi, guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sugeng menjelaskan bahwa target awal swasembada pangan yang direncanakan pada 2027 kini dimajukan menjadi 2025.
Saat ini, BWS Sulawesi I diminta secara berkesinambungan untuk menjaga ketersediaan cadangan beras melalui berbagai kegiatan yang mendukung swasembada pangan. Menurut data dari Kementerian Pertanian, sebanyak empat juta ton beras telah menjadi cadangan Bulog, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Realisasi dan Sasaran Infrastruktur
Pada 2025, hampir semua kegiatan yang tidak berkaitan dengan swasembada pangan akan dialihkan menjadi kegiatan irigasi, termasuk peningkatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan infrastruktur. Beberapa daerah yang akan menjadi fokus rehabilitasi irigasi adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan dataran Kota Kotamobagu.
Berdasarkan data BPS, produksi beras di Sulawesi Utara dari Januari hingga Desember 2024 mencapai 153,48 ribu ton, meningkat 14,67 persen dari tahun sebelumnya sebesar 133,86 ribu ton. Produksi tertinggi terjadi pada bulan September, baik di tahun 2023 maupun 2024.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.