REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA - Medali emas yang berhasil direbut oleh pegulat nasional, Muhammad Aliansyah, tak sekedar memberikan kebanggaan prestasi untuk bangsa dan negara. Tapi, medali emas itu juga menghentikan 'kutukan' yang turun temurun berlangsung di keluarganya.
Empat kakak Aliansyah yakni Rudiansyah, Badriansyah, Ardiansyah dan Dewi Ulfah sebelumnya pernah ikut berlaga di kancah SEA Games. Tapi seperti terkena 'kutukan' keluarga, keempat kakak Aliansyah tak seorang pun yang berhasil merebut medali emas.
'Kutukan' itu kini berakhir setelah Aliansyah berhasil menyumbangkan emas cabang gulat SEA Games 2011 Palembang pada Senin (14/11).
"Tentunya saya sangat bangga dengan apa yang saya capai di SEA Games ini. Karena, ternyata saya bisa merebut emas,'' kata Aliansyah. ''Ini kebanggaan saya untuk Indonesia dan keluarga karena bisa memberikan prestasi terbaik."
Putra keenam dari delapan bersaudara pasangan Darmansyah dan Rubiah itu mengaku cukup dekat dengan saudara-saudaranya yang juga menekuni gulat profesional. Sejak ikut berlatih gulat untuk pertama kalinya pada usia enam tahun, Aliansyah kecil sudah tertanam rasa bersaing diantara keluarga untuk mewujudkan prestasi terbaiknya.
Pada SEA Games 2009 Laos, Aliansyah hanya bisa mendapatkan medali perak seperti prestasi yang pernah dicapai oleh sang kakak Badriansyah. ''Sejak itu, saya punya keinginan kuat untuk menjadi juara SEA Games bila ada kesempatan lagi. Alhamdulillah, akhirnya impian itu bisa terwujud di SEA Games 2011 ini," tutur Aliansyah.
Keluarga Pegulat
Lima dari kakak Aliansyah merupakan pegulat nasional, yakni Rudiansyah, Badriansyah, Andriansyah, Komariah dan Dewi Ulfah. Begitu juga dengan adik bungsunya yang saat ini masih aktif menekuni gulat tingkat junior.
PON XVII 2008 lalu merupakan prestasi puncak keluarga mereka dengan merebut lima medali emas dan satu perak untuk tim Kalimantan Timur.
"Saya memang dekat dengan keluarga. Bahkan sebelum bertanding, saya tidak pernah lupa meminta doa restu orang tua dan semua saudara saya,'' kata Aliansyah. ''Ini supaya saya semakin yakin pada pertandingan.''
Orangtua Aliansyah didampingi Rudiansyah saat ini tengah menjalani ibadah haji di tanah suci Mekkah. Namun demikian, komunikasi Aliansyah tidak pernah putus. "Ketika memastikan juara, saya langsung menghubungi orangtua. Keduanya menangis haru ketika saya bisa menyumbangkan medali emas," tutur Aliansyah.