Selasa 15 Nov 2011 22:47 WIB

Mantan Tentara Terbitkan Buku Penangkapan Bin Ladin...Tapi Militer AS Buru-buru Bilang Isinya 'Ngawur'

.
Foto: CBS News
.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Militer Amerika Serikat mengecam buku mantan anggota Angkatan Laut-nya yang diklaim menggambarkan  versi serangan 'yang sebenarnya' yang menewaskan Usamah bin Ladin, gembong Alqaidah yang paling dicari.

"Itu tidak benar," kata juru bicara Komando Operasi Khusus AS, Tim Nye. "Itu sama sekali tidak menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi."

Sarat dengan teori konspirasi dan 'serangan' terhadap Gedung Putih, Chuck Pfarrer, mantan anggota pasukan Geronimo SEAL yang dipuji-puji sukses dalam operasi penangkapan bin ladin, menceritakan dalam bukunya detik-detik terakhir sang buronan. Menurutnya,  tim SEAL menembak bin Laden dalam waktu 90 detik setelah tiba di kompleks persembunyiannya di Pakistan.

Pfarrer menyatakan Gedung Putih mengeluarkan cerita fiktif dan merusak serangan yang membuat SEAL terlihat tidak kompeten. Dia mengatakan pengakuan cepat Presiden Obama atas kuksesnya serangan merupakan 'tindakan pengecut'.

Buku Pfarrer masuk dalam daftar 20 buku yang paling dicari pekan ini di situs Amazon. Pfarrer juga laris manis diburu untuk diwawancara. Dia telah muncul di Fox News, CNN, dan stasiun televisi lainnya.

"Aku memiliki kebenaran di sisiku," kata Pfarrer dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press. "Aku berbicara dengan orang-orang di lapangan dan di burung cadangan," katanya, mengacu pada pesawat  kedua yang ada di sana untuk menyelamatkan jika yang pertama diserang.

"Ini adalah isapan jempol," kata Nye, saat ditanya tentang peran  Laksamana  Bill McRaven, yang mengambil komando atas semua operasi khusus musim panas ini. Nye mengatakan McRaven khawatir buku itu akan menyebabkan warga AS meragukan versi pemerintah tentang peristiwa itu. Dia juga membantah gambaran Pfarrer soal adanya  gesekan antara CIA dan pasukan khusus yang melakukan serangan itu.

sumber : CBS News
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement