Rabu 23 Nov 2011 11:18 WIB

83 Persen Wanita Israel Pernah Alami Pelecehan Seksual di Jalan

Wanita Israel memprotes pelecehan seksual di Haifa.
Foto: Haaretz
Wanita Israel memprotes pelecehan seksual di Haifa.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Sebagian besar perempuan Tel Avivpernah mengalami pelecehan seksualsetidaknya sekali seumur hidupnya. Demikian hasil sebuah survei terbaru yang disponsori Bagian Pemberdayaan Wanita Tel Aviv-Jaffa Municipality's Committee.

Survei ini dilakukan menjelang Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. Survei ini mengkaji ruang lingkup dan karakteristik pelecehan seksual terhadap perempuan di ruang publik.

Survei dilakukan dengan sampel 500 wanita berusia 16 ke atas yang tinggal di Tel Aviv. Sebelum berbagai bentuk pelecehan yang dijelaskan kepada mereka, 45 persen dari wanita yang disurvei melaporkan dilecehkan oleh seorang pria dalam ruang publik. Namun, ketika mereka ditanya langsung tentang bersiul, pemberian komentar sugestif, jumlah hampir dua kali lipat dan mencapai 83 persen. Menurut peneliti yang melakukan survei, angka-angka ini menunjukkan bahwa beberapa tindakan pelecehan tidak dianggap seperti itu oleh perempuan Israel.

Kelompok yang melaporkan insiden tertinggi pelecehan adalah perempuan berusia 22-39. Bentuk yang paling umum dari pelecehan adalah menyiulinya di jalan (64 persen), diklakson dengan tujuan menggoda (61 persen), dikerling (45 persen), komentar nakal/sugestif (40 persen), menyentuh (21 persen), dan menguntit (18 persen). Juga, 6 persen dari responden melaporkan bahwa mereka adalah korban pelecehan seksual.

Tempat paling sering untuk pelecehan adalah jalan. 96 persen dari wanita yang melaporkan telah dilecehkan mengacu pada pelecehan yang dialami di jalan. 45 persen mengatakan bahwa mereka dilecehkan secara seksual di transportasi umum; 30 persen di pantai; 20 persen di taman atau taman umum, dan 19 persen di daerah pasar terbuka.

Sebanyak 95 persen responden yang melaporkan  pelecehan tersebut terjadi setidaknya satu kali pada siang hari, dan 64 persen melaporkan insiden yang terjadi setelah gelap.

Tamar Zandberg, ketua komite mengatakan bahwa temuan survei ini cukup mengganggu, tetapi juga tidak mengejutkan. "Kami sengaja memeriksa topik pelecehan di jalan; sampai sekarang, ini bentuk pelecehan belum dianggap serius di Israel," katanya.

Miriam Schler, direktur  Tel Aviv Sexual Assault Crisis Center, mengatakan bahwa pada tahun 2010 mereka menerima lebih dari 10.000 keluhan.

sumber : Haaretz
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement