Kamis 24 Nov 2011 06:46 WIB

Obama Sambut Baik Peralihan Kekuasaan di Yaman

Obama mendarat di Bali
Foto: antara
Obama mendarat di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama, Rabu (23/11), menyambut baik penandatanganan kesepakatan peralihan kekuasaan di Yaman, yang diperantarai oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), dan mendesak semua pihak agar segera menerapkan ketentuan dalam kesepakatan tersebut.

"Saya menyambut baik tindakan hari ini oleh pemerintah Yaman dan oposisi guna menandatangani kesepakatan yang diperantarai oleh Dewan Kerja Sama Teluk untuk membentuk pemerintah persatuan nasional dalam waktu 14 hari dan menyelenggarakan pemilihan presiden dini dalam waktu 90 hari," kata Obama di dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih.

Ia mengatakan Washington "khususnya, menyambut baik keputusan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden, dan memujinya sebagai "satu langkah maju yang penting".

Saleh menandatangani kesepakatan penyerahan kekuasaan yang diperantarai Teluk di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Rabu (23/11), setelah mundur untuk melakukannya setidaknya tiga kali. Berdasarkan kesepakatan itu, Saleh akan mundur  dan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya Abd-Rabbu Mansour Hadi sebagai imbalan bagi kekebalan dari hukuman.

Hadi kemudian akan membentuk pemerintah nasional yang dipimpin oposisi dan mengatur pemilihan presiden dalam waktu 60 hari. "Kesepakatan hari ini memberi mereka satu langkah penting yang lebih dekat dalam mewujudkan aspirasi mereka bagi awal baru di Yaman," kata Obama sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia mendesak semua pihak agar "bertindak segera guna melaksanakan ketentuan dalam kesepakatan tersebut". Obama juga menegaskan kembali dukungan AS bagi rakyat Yaman saat mereka memasuki "masa peralihan yang bersejarah ini".

Rabu pagi, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner juga memuji kesepakatan peralihan kekuasaan itu yang dicapai antara pemerintah Yaman dan oposisi, dan menyerukan penerapan segera kesepakatan tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu, mengatakan Saleh telah memberitahu dia bahwa Presiden Yaman itu akan pergi ke New York untuk menjalani perawatan medis setelah menandatangani kesepakatan peralihan kekuasaan.

Yaman terperosok ke dalam kekacauan pada penghujung Januari tahun ini, ketika protes anti-pemerintah meletus. Pemrotes menyerukan diakhirinya 33 tahun kekuasaan Saleh.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement