Selasa 29 Nov 2011 18:37 WIB

BOPI: Aneh jika PSSI Larang ISL

Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan olahraga profesional Indonesia (BOPI) menegaskan tidak pernah mengeluarkan larangan terhadap penyelenggaraan Liga Super Indonesia (ISL) seperti klaim PSSI selama ini.

Ketua harian BOPI, Haryo Yunarto, mengakui pihaknya telah mengeluarkan surat untuk PSSI berkaitan dengan kompetisi profesional. Namun, lanjut Haryo, pihaknya tidak pernah mengeluarkan larangan terhadap ISL.

“Kami memang mengeluarkan surat mengenai kompetisi LPI. Tapi hanya sebatas itu. BOPI sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah tidak akan bersikap diskriminatif terhadap usaha-usaha yang bertujuan melakukan pembinaan olahraga, termasuk penyelenggaraan kompetisi sepakbola profesional,” tutur Haryo dalam keterangannya kepada wartawan.

Karena itu, BOPI tidak pernah melarang ataupun memberikan surat kepada kepolisian agar tidak memberikan izin terhadap ISL. BOPI justru siap mendukung dan mengeluarkan izin penyelenggaraannya. ''Kami juga akan mengirim surat ke kepolisian terkait masalah ini,” katanya.

Aneh

Juru bicara PSSI, Eddy Elison, sebelumnya mengklaim BOPI hanya mengakui PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai pengelola kompetisi resmi di bawah naungan induk organisasi sepakbola nasional tersebut.

Eddy juga mengklaim Menpora juga tidak mengakui kompetisi yang berada di luar PSSI. Bahkan, Eddy menyatakan BOPI telah mengirim surat kepada kepolisian agar melarang kompetisi profesional yang digelar di luar PSSI.

BOPI merasa heran dengan perkembangan yang terjadi di PSSI belakangan ini. Menurut Haryo, tim yang berlaga di ISL merupakan klub anggota PSSI. Itu berbeda dengan Liga Primer Indonesia (LPI) yang hanya berlangsung setengah musim.

“Kalau LPI dulu kan bukan anggota PSSI karena semua klubnya baru dibentuk. Sekarang ISL pesertanya anggota PSSI. Bagi kami, ini terasa aneh kalau kompetisi ini [ISL] tidak diakui PSSI,” kata Haryo.

 

sumber : goal
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement