Rabu 30 Nov 2011 20:48 WIB

Dua Pelajar Indonesia Tewas Terjebak Dalam Baku Tembak

Marty Natalegawa
Foto: AP/Dita Alangkara
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengonfirmasikan kematian dua pelajar Indonesia di Yaman akibat terjebak dalam suatu baku tembak. "Kita sangat berduka cita ketika pada 26 November Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa menerima informasi tentang wafatnya dua saudara kita dalam aksi baku tembak antara satu kelompok di perguruan tinggi di mana warga negara kita itu belajar," kata Menlu dalam pertemuan dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi keluarga korban untuk mengabarkan kabar duka itu dan memperoleh kepastian dari pihak keluarga mengenai proses pengurusan jenazah. Kemlu membutuhkan persetujuan pihak keluarga untuk memakamkan jenazah di Yaman atau memakamkan di Indonesia.

"Setelah melalui proses akhirnya dipilih pemakaman dilakukan di Yaman dan pemakaman sudah dilaksanakan dan komunikasi dengan pihak keluarga terus kami lanjutkan," ujarnya. Dua Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi agama di Provinsi Saada, yang terletak di barat laut Yaman dan perbatasan Arab Saudi.

Mereka dilaporkan tewas dalam sebuah serangan bom ke kampus mereka. Selain WNI, menurut laporan kantor berita internasional, diantara 25 korban tewas dan 48 luka-luka dalam bentrokan 26 November itu terdapat pula warga negara AS, Malaysia dan Rusia.

 

Konflik adalah makanan warga Yaman. Salah satu konflik yang berkembang adalah antara gerilyawan Syiah, Houthi, dan gerilyawan Sunni, Salafi. Anggota-anggota kelompok Zaidi dari Islam Syiah, gerilyawan Houthi, telah memimpin pemberontakan di provinsi Saada di utara.

Houthi, yang secara efektif menguasasi Saada, telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kepercayaan Salafi Sunni Arab Saudi yang menganggap penganut Syiah sebagai orang-orang bid'ah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement