REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pejabat militer Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey mengatakan adanya perbedaan dalam perspektif antara Amerika Serikat dan Israel atas cara terbaik untuk menangani Iran dan program nuklirnya. Ia mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa dia tidak tahu apakah Israel akan peringatan Amerika Serikat menjelang waktu tindakan militernya terhadap Iran jika rencana itu jadi dilakukan.
Jenderal Martin Dempsey, yang juda Kepala Staf Gabungan, mengatakan AS sejauh ini yakin bahwa sanksi dan tekanan diplomatik adalah jalan yang benar untuk mengambil terhadap Iran, dan "menutup kemungkinan pintu perundingan" - bahasa yang membuka kemungkinan aksi militer di masa depan.
"Saya tidak yakin Israel sependapat dengan penilaian kami itu. Dan saya pikir mungkin bahwa itu adil untuk mengatakan bahwa harapan kita berbeda sekarang," kata Dempsey dalam sebuah wawancara saat ia terbang ke Washington dari London.
Ditanya apakah ia sedang berbicara tentang perbedaan antara Israel dan Amerika Serikat atas sanksi, atau perbedaan dalam perspektif tentang apa yang akan terjadi ke depan, Dempsey mengatakan, "Semua hal di atas."
Dia juga tidak mengungkapkan apakah ia percaya Israel siap menyerang Iran.
Iran menghadapi sanksi baru setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan sebelumnya pada bulan November bahwa Teheran tampaknya tengah merancang bom dan mungkin masih melakukan penelitian rahasia untuk tujuan itu. Sementara Iran mengatakan program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.