REPUBLIKA.CO.ID, TENGGARONG - Sebanyak 19 korban akiat ambruknya Jembatan Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diperkirakan masih terjebak di dasar Sungai Mahakam. "Berdasarkan data laporan korban hilang, ada 19 korban diperkirakaan masih berada di dalam sungai dan kemungkinan terjebak dalam kendaraan," ungkap Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kaltim, Ajun Komisaris Besar Budi Heryadi, kepada wartawan di Tenggarong, Kamis.
Informasi yang diperoleh dari Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong, Kamis siang salah seorang warga melaporkan keluarganya yang bernama Ruslan warga Jalan KH Dewantara, hilang.
"Data orang hilang terkait ambruknya Jembatan Kartanegara pada Kamis pagi masih 18 orang namun siang ini ada lagi warga yang melaporkan kehilangan keluarganya sehingga jumlah seluruhnya menjadi 19 orang yang masih dalam pencarian," kata Budi Heryadi.
Namun, jumlah tersebut kata Budi Heryadi yang juga sebagai Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kaltim masih akan bertambah. "Tidak menutup kemungkinan bertambah, namun fokus pencarian saat ini yakni pada data korban yang hilang yang ada sat ini," katanya.
"Ada juga dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, tetapi setelah dicek melalui telepon, ternyata orang itu masih hidup dan berada di tempat lain. Sayangnya, pihak keluarga yang melaporkan tidak mengkonfirmasi kembali jika ternyata keluarganya masih hidup," ungkap Budi Heryadi.
Berdasarkan pantauan hingga Kamis siang atau hari keenam pasca ambruknya Jembatan Kartanegara, pencarian terhadap korban masih terus dilakukan.
Tim SAR terlihat terus melakukan penyisiran di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara hingga radius lebih sepuluh kilometer untuk mencari korban yang terapung.
Sementara, proses penyelaman kembali dihentikan akibat adanya pergeseran tiang jembatan hingga dua centimeter.