REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretariat Gabungan (Setgab) dinilai gagal menentukan siapa orang-orang yang akan memimpin KPK nantinya. Masing-masing fraksi memiliki pendirian masing-masing dan belum dapat disatukan.
"Setgab belum final menentukan, karena semalam berdebat panas," jelas Wakil Ketua Komisi III dari PKS, Muhammad Nasir Jamil, di DPR, Jumat (2/12). Dia mengatakan saat ini belum bisa dipastikan siapa yang capim KPK yang bakal lolos.
Bambang Widjojanto yang kabarnya sudah pasti terpilih pun menjadi sasaran serangan politik Komisi III DPR semalam. Fraksi Demokrat dan PKS menghujani Bambang dengan pertanyaan seputar Pemilukada di Riau. Dia diduga menyiapkan saksi-saksi palsu untuk memenangkan sengketa Pemilukada di Mahkamah Konstitusi. Hal ini sudah dilaporkan dan diproses di Mabes Polri.
Nama Yunus Husein juga sempat muncul dalam rapat Setgab. Namun dia menjadi perdebatan terkait independensinya. Yunus dikenal sebagai orang dekat istana. Dia pernah menjadi Satgas Mafia Hukum bersama Denny Indrayana yang saat ini menjadi Wamenkumham.
Nama lain yang muncul dalam Setgab adalah Abraham Samad. Sementara ksepakatan nama terakhir masih belum mengerucut antara Zulkarnain, Adnan Pandu Praja, dan Aryanto Sutadi. "Nama terakhir ini sulit ditentukan, sehingga Setgab tidak mengerucut," jelasnya. Namun demikian, Nasir menyatakan bahwa kandidat terpilih semuanya bertitel doktor. Hanya satu orang yang tidak.