REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, masih berharap klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) bisa ikut bergabung dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL) binaan PSSI. Djohar menyerukan klub-klub peserta ISL untuk kembali pada PSSI.
“Kami ingin satu wadah. Marilah, kembali ke rumah. PSSI ini rumah kita bersama,'' katanya. ''Kami berharap semua Indonesia bersatu dan peluang itu ada.''
Sejumlah klub memilih bertahan di ISL dan menolak ikut IPL. Atas kondisi tersebut, PSSI pekan depan akan menjatuhkan sangsi kepada klub peserta ISL.
Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI, Catur Agus Saptono, mengatakan pihaknya tidak perlu memanggil klub-klub yang memutuskan tidak mengikuti kompetisi resmi PSSI. Ketidakhadiran di pertandingan IPL dan tercantumnya nama klub pada IPL sudah dapat menjadi bukti yang kuat untuk memberikan sangsi.
“Tadi, kami sudah sepakat untuk tidak panggil klub. Mundur dari kompetisi resmi saja sudah dapat dikenakan sangsi. Kami ingin ini segera selesai dan sangsi akan diputuskan pekan depan,” kata Catur.
Hukuman yang dapat diberikan sesuai dengan kode disiplin PSSI, yaitu diskualifikasi turun strata, dicabut haknya untuk mengikuti kompetisi tahun depan, pengembalian revenue sharing yang sudah diterima, hingga denda minimal Rp 250 juta. “Kecuali ada sangsi pemberat, kami akan panggil klub,” kata dia.