REPUBLIKA.CO.ID, AYODYA - Pilu. Ilutah yang dirasakan Muslim India saat memperingati 19 tahun dihancurkannya masjid Babri pada 6 Desember 1992. Mereka masih belum bisa melupakan tragedi itu. "Sudah 19 tahun, Muslim India telah pindah (dari masjid itu), tapi bekas luka yang pernah ada akan tetap segar," kata Ketua Dewan Muslim India-Inggris (CIM), Sitohang Zeena, dalam sebuah pernyataan, Selasa (6/12).
Ia mengatakan kejadian itu melambangkan identitas masyarakat India telah dimanfaatkan secara politis oleh negara. Masjid Babri dihancurkan oleh kelompok fanatik Hindu, didukung oleh partai nasionalis Bharatiya Janata Party (BJP).
Zeena menyayangkan diskriminasi yang diperlihatkan pada 6 Desember 1992 masih berlanjut hingga sekarang. "Muslim masih dilecehkan, disiksa, dan ditahan atas tuduhan palsu terorisme.Hanya rekonstruksi masjid di lokasinya akan menyembuhkan luka kami,” ujar dia seperti dikutip Giligazette.
Masjid Babri dihancurkan oleh Hindu fanatik pada 6 Desember 1992. Mereka mengklaim masjid itu berdiri di lokasi tempat kelahiran dewa Hindu Rama. Masjid ini dibangun pada tahun 1528 oleh Gubernur Jenderal Kaisar Mughal Babar, Baqi Beg Tashqandi. Tak ada bukti sejarah atau arkeolog yang menandai masjid ini dibangun di atas kuil Hindu.