Senin 12 Dec 2011 16:36 WIB

Baru Satu Jam di KPK, Tekanan Darah Nunun Naik dan Dilarikan ke MMC

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: taufik rachman
Tersangka suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti (bermasker), meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Ahad (11/12).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Tersangka suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti (bermasker), meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Ahad (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tersangka kasus cek pelawat Nunun Nurbaeti ternyata tak cukup cukup untuk menjalani pemeriksaan KPK, Senin (12/12). Baru sejam ia tiba di kantor KPK, penyakit darah tingginya kambuh dan ia harus dilarikan ke rumah sakit .

Nunun yang tiba di kantor KPK pada pukul 14.50 harus keluar pada pukul 15.40 WIB. Menurut kuasa hukum Nunun, Ina Rahman, tekanan darah Nunun naik. "Ibu sakit , darahnya tinggi. Sekarang kita ke Rumah Sakit MMC Kuningan, disana saya akan berikan rilis," kata Ina di kantor KPK, Senin (12/12).

Nunun ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap kepada anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 sejak Februari 2011 lalu. Pemilik PT Wahana Esa Sembada itu diduga sebagai pihak yang mendistribusikan cek perjalanan kepada para anggota dewan lewat eks bawahannya, Arie Malangjudo. Pemberian cek sebagai imbalan agar Miranda Swaray Goeltom dimenangkan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

Setelah sempat buron, Nunun yang diklaim sakit lupa akut akhirnya tertangkap di sebuah rumah di kawasan Saphan Sun, Bangkok, Thailand pada Rabu pekan lalu (7/12). Selama menjadi buronan, Nunun diduga mendapatkan perlindungan dari pihak-pihak yang memiliki jaringan bisnis dengannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement