Selasa 13 Dec 2011 21:14 WIB

Ponaryo, BP dan Firman Utina Minta IPL dan ISL Berdamai

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Djibril Muhammad
IPL dan ISL
IPL dan ISL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asosiasi pemain profesional Indonesia (APPI) menyerukan kepada seluruh pemangku kebijakan sepak bola Indonesia untuk mengakhiri konflik. Dualisme liga antara IPL dan ISL diimbau agar segera diredakan.

"Karena yang jadi korban dengan konflik dualime ini adalah pemain," kata Presiden APPI, Ponaryo Astaman dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (13/12).

Ponaryo mencontohkan keputusan melarang pemain yang meruput di ISL adalah dampak langsung yang diterima pemain. APPI berpandangan pelarangan itu terasa kurang adil karena sejatinya pemain tidak mengetahui duduk persoalan.

Atas dasar itulah Poranyo bersama Wakil Presiden APPI, Bambang Pamungkas serta anggota exco APPI, Firman Utina bertemu langsung pengurus PSSI. "Intinya dalam pertenmuan itu kami sampaikan tiga hal mulai dari permintaan kami agar pelatih timnas dibebaskan milih permain di luar IPL, nama pemain diluar IPL diperjuangkan agar disahkan FIFA, serta surat salinan FIFA nanti dikirim ke APPI," imbuhnya.

Dia menambahkan apabila tiga hal itu sudah dilakukan, APPI akan menerima segala keputusan FIFA. "Kalaupun dilarang. Inilah konekuensi yang harus diterima. Tapi setidaknya kami berharap agar PSSI memperjuangkan pemain," tuturnya.

Terkait dualisme liga, Ponaryo menyerukan agar kedua belah pihak melakukan rekonsiliasi. APPI, kata dia, bersedia menjadi mediator untuk meredakan konflik.

Karena itu, seusai mengadakan pertemuan dengan PSSI, APPI juga menyambangi pengelola ISL, PT Liga. "Di PSSI kami diterima sangat baik oleh seluruh pengurus. Di PT Liga pun sama. Kami merasa konflik saat ini terjadi akibat ego dari kedua kelompok," pungkas Ponaryo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement