REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rapat Akbar Sepak bola Nasional (RASN) hanya memberi waktu lima hari bagi ketua umum PSSI, Djohar Arifin, untuk menentukan sikap. Jika sinyalnya negatif, Kongres Luar Biasa (KLB) bakal langsung digelar untuk menggulingkan Djohar Arifin.
"PSSI maksimal harus menanggapi tuntutan kami pada 23 Desember nanti. Jika tidak segera ditanggapi, maka kami (pemilik suara) yang akan menggelar KLB," kata Ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta, Hardi.
Ratusan anggota PSSI semalam menghadiri Rapat Akbar Sepak bola Nasional (RASN) di Hotel Pullman, Jakarta. Mereka menuntut PSSI segera menggelar KLB sebelum tanggal 30 Maret 2012. RASN hanya memberi waktu lima hari bagi PSSI untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan KLB tersebut.
Rapat RASN semalam juga membentuk Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). Komite yang diketuai oleh Tony Apriliani ini bertugas mengawal jalannya KLB. Sementara, anggotanya KPSI terdiri dari Dody Alex Reza, Sumaryoto, FX Hadi Rudiyatmo, Hardi dan Benny Dolo.
"Kami (pemilik suara) akan memberikan kewenangan penuh kepada komite jika PSSI tidak bisa menggelar KLB," ucap Hardi.
RASN dihadiri 452 klub anggota PSSI dari 27 pengprov. Jumlah tersebut telah mencapai 2/3 dari anggota PSSI. Berdasarkan data, jumlah anggota PSSI mencapai 583 anggota. RASN juga dihadiri oleh empat anggota Exco yaitu La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw.