Ahad 25 Dec 2011 16:54 WIB

PDIP: Modus Baru Rusuh, Unjuk Rasa Lalu Berakhir Kekerasan Seperti di Bima

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Stevy Maradona
Pelabuhan Sape, Bima, ketika masih diblokade massa
Foto: sumbanews
Pelabuhan Sape, Bima, ketika masih diblokade massa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tidak mau gegabah menyikapi insiden penembakan tiga pengunjuk rasa di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat.

Anggota Komisi III DPR RI, Herman Hery, melihat adanya modus baru dari oknum-oknum tertentu dengan mengatasnamakan rakyat untuk melakukan tindak kekerasan melalui aksi unjuk rasa.

“Sekarang kok menjadi preseden baru orang yang menamakan dirinya rakyat memaksakan kehendak, menduduki dan memblokir dengan anarkis,” kata politisi dari Fraksi PDIP itu.

Atas dasar itu, Herman menyatakan pihaknya tidak ingin melihat permasalahan ini secara sepotong-sepotong. “Insiden ini harus diselidiki secara seksama. Kami akan melihat penyebab insiden ini apa ada provokator atau ada api kecil yang tidak bisa diantisipasi dengan baik,” imbuhnya.

Selain karena aksi unjuk rasa yang anarkis, Herman juga mengatakan kebijakan pemerintah yang jor-joran memberikan izin eksploitasi kepada pengusaha bisa jadi menjadi salah satu faktor penyebab insiden-insiden kekerasan yang terjadi.

Kebijakan ini, menurutnya, berpotensi mencederai nilai-nilai kearifan lokal yang dapat berbuntut reaksi keras dari masyarakat. “Pemerintah yang jor-joran kepada pengusaha bisa jadi menjadi salah satu penyebab,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement