REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN - Sejumlah pemain Persatuan Sepak Bola Bangkalan (Perseba) Super, Rabu, menggelar unjuk rasa di lapangan stadion setempat. Mereka menuntut penonaktifan La Nyalla Mataliti sebagai Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur segera dicabut.
Sebelum menggelar unjuk rasa, para pemain Perseba Super melakukan latihan rutin. Namun setelah latihan, mereka langsung berunjuk rasa menentang keputusan PSSI terkait pemecatan La Nyalla Mattaliti. Dalam aksinya, para pemain Perseba Super membakar boneka bertuliskan nama ketua umum PSSI Djohar Arifin.
Hal itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap Djohar Arifin dalam memimpin PSSI selama ini. Para pengunjuk rasa juga sempat membentangkan sejumlah poster berisikan kecaman dan kritikan. Salah satu diantaranya bertuliskan 'Djohar Arifin Penakut, Djohar Arifin Melanggar Statuta FIFA dan Kembalikan Jabatan La Nyalla Mattaliti'.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Hasan Iroqi, dalam orasinya mengatakan unjuk rasa digelar karena tidak puas terhadap keputusan PSSI yang telah memecat La Nyalla Mataliti dari jabatannya sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim. "Kami menolak atas keputusan PSSI yang menonaktifkan La Nyalla dari jabatannya," terang Hasan.
Hasan menjelaskan, pemecatan tersebut tidak prosedural. Seharusnya sebelum dinonaktifkan, La Nyalla dipanggil dan ditanya terlebih dahulu. Tapi, SK pemecatan turun secara tiba-tiba. Alasan PSSI memecat La Nyalla Mataliti pun tidak masuk akal.
"PSSI menuding La Nyalla sebagai perongrong. Padahal, itu tidak demikian. Beliau ingin mengembalikan PSSI sebagai organisasi yang benar," ujarnya.
Pihaknya meminta PSSI agar mengembalikan posisi La Nyalla Mataliti sebagai Ketua Pengprov PSSI Jatim dalam waktu 2 X 24 jam atau dua hari. Jika tidak, ia mengancam akan menggelar aksi besar-besaran.
"Kalau PSSI tetap bersikukuh memecat beliau, Perseba Super menolak bermain pada kompetisi divisi satu. Kami menilai PSSI sangat arogan pada orang yang tak sejalan, meski benar,'' papar asisten manajer Perseba super ini.
Unjuk rasa para pemain dan pengurus Perseba Super Bangkalan dilakukan sepontan. Sehingga, tidak satupun petugas dari kepolisian Polres Bangkalan berada di lokasi mengamankan aksi ini.