REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Nasir Djamil berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menjadi pemimpin dalam hal pencegahan dan penindakan korupsi di Indonesia di 2012.
"Kalau saya berharap KPK bisa membangun sistem yang anti-korupsi. Sehingga dana untuk kesejahteraan masyarakat bisa diselamatkan secara signifikan dan dalam jumlah yang besar," katanya melalui pesan singkat kepada Republika, Ahad (1/1).
Menurutnya, Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara serta reformasi publik harus menjadikan etika publik sebagai ruh dalam organisasi pelayanan publik. Apalagi, selama ini kolusi untuk mendapatkan komisi dianggap marak terjadi karena etika pubik tidak hadir di semua cabang kekuasaan.
Pemerintah dan unsur kekuasaan pun dianggap sengaja membiarkan konidisi ini untuk mengisi pundi-pundi uang. "SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-red jangan suka obral perpres ataupun inpres terkait pemberantasan korupsi. Rakyat ingin negeri ini hadir dan memberikan bukti bahwa pemerintah melindungi dan mensejahterakan rakyat," papar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Terkait penanganan berbagai kasus korupsi yang hingga kini belum tuntas, menurutnya, DPR sudah meminta kepada pimpinan KPK jilid tiga untuk mengusut dan menuntaskannya. Termasuk kasus-kasus megakorupsi baik yang baru maupun yang lama.
"Kalau tidak selesai, seluruh pimpinan KPK jilid III akan dilaknat Tuhan," tegas dia.