Kamis 05 Jan 2012 18:34 WIB

Januari, Surat Edaran BI Soal Gadai Emas Terbit

Rep: Nuraini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan surat edaran mengenai aturan gadai emas di bank syariah pada akhir Januari 2011. Surat edaran itu akan mengatur pelaksanaan gadai emas yang merupakan turunan dari Peraturan Bank Indonesia mengenai produk syariah.

Pengaturan ini dilatarbelakangi adanya ketidaksesuaian pelaksanaan gadai emas di bank syariah dengan standart Operation Procedure (SOP) yang dikirimkan ke BI sebelumnya. BI telah meminta setiap bank syariah yang memiliki produk gadai emas untuk menyiapkan SOP.

“Kita sudah ingatkan bank syariah untuk siapkan fitur gadai emas, harus jelas batasannya, plafon maksimum juga harus jelas, “ uja Direktur Direktorat Perbankan Syariah, Mulya Effendi Siregar, Kamis (5/1).

Lantaran tidak sesuai dengan SOP, sebanyak delapan bank telah menerima surat pembinaan dari BI. Bank syariah tersebut diminta memperbaiki SOP transaksi gadai emas. Akan tetapi, BI tidak membatasi waktu perbaikan transaksi gadai emas di bank syariah tersebut. “Kita harap mereka secepatnya perbaiki, “ ujar dia.

Sementara aturan gadai emas yang akan dikeluarkan BI akan mencakup ketentuan Financing to Value (FTV) atau nilai gadai tidak lebih dari 80 persen. Sementara plafon gadai emas bagi tiap nasabah juga akan ditentukan. “BI masih membahas berapa plafon gadai emas," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement