Ahad 08 Jan 2012 18:23 WIB

Sosiolog: Mobil Esemka Mampu Kembalikan Kepercayaan Publik

Rep: Nawang Fatma Putri/ Red: Heri Ruslan
Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), melakukan uji coba mobil buatan siswa SMK di Balaikota, Solo, Senin (2/1). Mobil sumbangan SMK Warga dan SMK 2 bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan tersebut akan digunakan sebagai mobil dinas.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), melakukan uji coba mobil buatan siswa SMK di Balaikota, Solo, Senin (2/1). Mobil sumbangan SMK Warga dan SMK 2 bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan tersebut akan digunakan sebagai mobil dinas.

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA –- Terciptanya mobil Kiat Esemka melalui tangan siswa sebuah SMK di Solo melahirkan dampak positif yang luar biasa.  Sosiolog Perkotaan dari Universitas Indonesia (UI), Otto Hadi, mengungkapkan, digunakannya mobil Kiat Esemka oleh pejabat publik, seperti Wali Kota Solo, Joko Widodo, dapat mengembalikan dan membangkitkan kepercayaan masyarakat Indonesia pada produk dalam negeri.

Setelah ‘diangkat’ oleh Joko Widodo, mobil dengan nama Esemka ini memang sontak menjadi populer, di kalangan masyarakat. Tak hanya itu, meski belum mendapat sertifikasi kelayakan, sudah banyak masyarakat yang ingin menjadikan kendaraan tersebut sebagai aset pribadi milik mereka. Hal ini dituturkan Otto, merupakan perubahan gengsi sosial di masyarakat Indonesia.

“Itu dapat dikatakan sebagai mulai munculnya keinginan kita untuk mengakui produk dalam negeri,” ujar Otto, Ahad (8/1). Dulu, menurut Otto, masyarakat lebih cenderung menggunakan barang bermerek, yang dinilai memiliki kualitas lebih bagus. “Padahal kan belum tentu. Masyarakat kita sudah dilanda gaya hidup hedonis dan konsumtif dalam menggunakan barang mewah yang merupakan buatan luar negeri. Sementara untuk barang produksi dalam negeri sendiri, kerap dilupakan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement