Rabu 11 Jan 2012 07:01 WIB

Islam Menang di Mesir, Barat Takut

Rep: aghia khumaesi/ Red: Endah Hapsari
Demonstrasi Rakyat Mesir
Demonstrasi Rakyat Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Munculnya kekhawatiran Barat tentang kebangkitan Islam dalam pemilu demokratis pertama Mesir. Kelompok Islam terbesar di negara itu malah mengatakan, akan menghormati perjanjian perdamaian dengan Israel dan meningkatkan kerjasama dengan Barat.

"Ini adalah komitmen negara, bukan kelompok atau partai, dan ini penghormatan kami," ujar Essam el-Erian, Pemimpin Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP), dikutip oleh New York Times, Rabu (11/1).

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian perdamaian sejak tahun 1979. Setelah tergulingnya Presiden Hosni Mubarak tahun lalu, kekhawatiran Barat telah tumbuh, dan terus tumbuh karena Islam yang meraih suara terbanyak pada pemilu demokrasi Parlemen Mesir pertama.

Padahal, salah seorang pejabat tinggi AS menyatakan, Ikhwanul Muslimin telah memberikan jaminan pada Washington untuk menaati perjanjian dengan Israel. Dan memang benar, walaupun Ikhwanul Muslimin telah memenangkan 41 persen kursi parlemen, tidak membuat Ikhwanul Muslimin mangkir dari perjanjian. ''Kami siap untuk bekerja sama dengan AS dan Barat," ungkap Erian.

sumber : onislam
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement