REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran kehilangan ilmuwan nuklirnya keempat kali. Bom yang dilemparkan pengendara motor ke dalam mobil yang ditumpangi sang ilmuwan Mostafa Ahmadi Roshan, 32 tahun, telah membunuhnya dan juga pengemudinya.
Iran terang-terangan menuding Israel dengan badan intelijennya, Mossad berada dibalik peristiwa itu. Tuduhan itu beralasan.
Pasalnya sebelum insiden serangan bom terhadap ilmuwan nuklir , media Israel sempat menyoroti komentar Kepala Staf Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz, yang mengatakan pada 2012 akan terjadi hal-hal yang tidak wajar pada Iran.
Melihat situasi itu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, memperingatkan setelah pembunuhan tersebut kemungkinan akan terjadi eskalasi militer terhadap Iran. “Israel mendorong Amerika ke arah itu dan bahaya nyata dari sebuah serangan militer AS terhadap Iran," katanya.