Kamis 19 Jan 2012 04:30 WIB

Waspada, Tren Puting Beliung Meningkat

Red: Dewi Mardiani
Puting beliung. Ilustrasi
Foto: .
Puting beliung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angin puting beliung berkali-kali terjadi di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia. Dampaknya, rumah warga rusak, bahkan ada pula yang mengalami luka. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, tren puting beliung mengalami peningkatan tiap tahunnya di Tanah Air.

"Bencana puting beliung dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang naik. Dalam 10 tahun terakhir, yaitu dari 2002-2011 terjadi 1.564 kejadian puting beliung atau 14 persen dari total kejadian bencana di Indonesia," papar Sutopo melalui pesan singkatnya, Rabu (18/1) malam.

Menurut data BNPB, antara tahun 2002-2011 terjadi kenaikan 28 kali lipat kejadian puting beliung. Tahun 2002 kejadiannya hanya 14 kali. Pada tahun 2006 terjadi 84 kejadian. Sedangkan tahun 2010 ada 402 kejadian. Tahun lalu, lanjutnya, ada 285 kejadian dengan korban meninggal 21 orang, mengungsi 9.081 orang, dan 13.684 unit rumah rusak.

Kejadian terakhir adalah pada Selasa (17/1), terjadi puting beliung kembali menerjang di dua daerah yang berbeda, yaitu di Padang dan Wonosobo. Bencana angin puting beliung di Kota Padang terjadi pada pukul 10.00 WIB. Terjangan puting beliuang menyebabkan sekitar 30 warga terluka di Kampung Batu, Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Enam rumah, 1 warung dan 1 masjid rusak terkena puting beliung.

Sementara itu pada waktu yang hampir bersamaan, puting beliung juga terjadi di kecamatan Kretek dan Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yaitu pada pukul 09.45 WIB. Tercatat 13 rumah rusak ringan dan lima rumah rusak sedang.

Dengan data tersebut, kata Sutopo, jelas tren kejadian puting beliung adalah meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh proses terjadinya puting beliung yang berhubungan erat dengan meningkatnya fase tumbuh awan Cumulonimbus." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement