REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih terus menyelidiki kecelakaan yang terjadi di daerah Tugu Tani, Jakarta Pusat. Menurut Kepala Polres Jakarta Pusat, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, delapan korban yang tewas akibat ditabrak minibus Xenia yang dikendarai Afriyani Susanti, telah dijemput pihak keluarga korban.
"Sudah dijemput oleh pihak keluarga. Kami dari Polres Jakarta Pusat yang menanganinya, termasuk pemberitahuan kepada keluarga korban. Sementara, saat ini ada lima orang yang masih dirawat," kata Yoyol saat dihubungi, Ahad (22/1) malam.
Dikatakannya, saat ini kasus kecelakaan yang terjadi Ahad menjelang siang tersebut telah ditangani oleh Polda Metro Jaya. Pihaknya di Polres Jakarta Pusat tetap menangani para korban.
Menurutnya, terhadap pengendara Xenia hitam berplat nomor B 24878 XI tengah menjalani beberapa pengujian, termasuk tes darah dan urine untuk mengetahui kemungkinan ada pengaruh fisik yang mengakibatkannya tidak mampu mengontrok kendaraannya. "Kami bisa melakukannya di laboratorium Bareskrim kepolisian."
Pihaknya juga mengatakan, dari kerusakan kendaraan dan para saksi di sekitar kejadian, mobil yang ditumpangi rekan Afriyani, yaitu Deni Mulyana, Arisandi, dan Adhistira Putri, diduga melaju dalam kecepatan yang melebihi dari rata-rata. "Dari saksi yang ada, disebutkan bahwa mobil itu terbang sebelum menghantam tembok. Bila dalam kecepatan 50 kilometer per jam, kendaraan tak sampai terbang seperti itu. Tapi, semua itu tengah kita selidiki."
Kendaraan itu baru keluar dari Hotel Borobudur dan keluar dari depan Stasiun Gambir. Ketika membelok ke kiri ke arah Tugu Tani, Afriyani tak bisa menguasai kendaraannya. Akibatnya, mobil pun oleng dan menabrak sejumlah pejalan kaki.