REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa kelam yang menewaskan delapan orang akibat ditubruk mobil Xenia di kawasan Tugu Tani pada Ahad (22/1) siang, menyisakan perasaan trauma bagi Rohmari alias Benyamin (60 tahun), salah satu keluarga korban. Dijelaskan Benyamin, saat kejadian dia sedang bekerja narik bajaj. "Karena mendengar anak dan cucu saya meninggal, saya kesini," kata Benyamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Benyamin kehilangan empat anggota keluarganya, yakni Suyatmi (51 tahun) Nanik Riyanti (25 tahun), Pipit Alfia Fitriasih (18 tahun), dan Yusuf Sigit (2,5 tahun). Adapun korban Nanik dalam kondisi hamil tiga bulan.
Benyamin menyatakan, tiga sanak familinya juga menjadi korban Xenia ngebut dan mengalami luka berat, yaitu Teguh (30), Siti Muqaromah (30 tahun) yang merupakan istri Teguh, dan Kenny (9 tahun). Ketiganya saat ini dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
Ketujuh orang ini berasal dari Desa Singarojo, Kecamatan Mayong, Jepara, Jawa Tengah yang tengah berlibur ke Ibu Kota, usai dari Monas. Empat orang korban tewas rencananya dimakamkan di kampung halamannya.
Sebelum kejadian nahas itu, Benyamin mengaku sempat bermimpi aneh malam sebelumnya. Namun, pihaknya merelakan kepergian keluarganya sebab terlanjut dipanggil Yang Maha Kuasa. "Saya hanya ingin pelaku bertanggungjawab dan dihukum sesuai aturan," katanya.