Selasa 24 Jan 2012 00:16 WIB

Usai Kehilangan Anak, Siti Kehilangan Limpa

Rep: Nawang Fatma Putri/ Red: Ramdhan Muhaimin
Dewi dan putrinya Nadia (kiri bawah) berdoa di tempat terjadinya tabrakan maut antara mobil Daihatsu Xenia dan pejalan kaki di halte depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (23/1).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Dewi dan putrinya Nadia (kiri bawah) berdoa di tempat terjadinya tabrakan maut antara mobil Daihatsu Xenia dan pejalan kaki di halte depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah kira-kira musibah yang dialami korban yang ditabrak mobil Xenia, Minggu (22/1) kemarin. Salah seorang korban, Siti Muqaromah harus kehilangan organ limpa-nya melalui operasi setelah dokter menyatakan ada sobekan di limpa Siti akibat tabrakan tersebut.Operasi itu sendiri dilakukan di RSPAD, Senin (23/1).

Sebelumnya, Siti juga harus merelakan kehilangan anak semata wayangnya, Yusuf Sigit Prasetyo (2,5) yang ikut tewas ditabrak Xenia.

Menurut keterangan suaminya, Teguh Hadi (31), yang juga menjadi korban dalam kecelakaan nahas tersebut, Siti menjalani operasi, karena menurut dokter limpanya mengalami robek.

"Ada luka di limpanya. Makanya harus dioperasi," ujar Teguh saat ditemui Republika Senin (23/1) petang. Tak hanya menderita sakit di bagian perut, perempuan berusia 30 tahun tersebut dituturkan Teguh rupanya juga mengalami patah di bagian kaki dan tangan kanan.

Usai menjalani operasi pukul 14.00 WIB, hingga petang, Siti belum juga sadar. Teguh pun dengan setia menunggu sang istri, dengan duduk di depan ruangan tempat Siti terbaring, beralaskan sehelai karpet. Pria yang mengalami luka di bagian kepala ini sebenarnya juga disuruh dokter untuk beristirahat. Namun karena harus menjaga istrinya, dan bolak-balik menebus obat serta mengurus administrasi rumah sakit, maka tak ayal Teguh hanya dapat beristirahat sembari duduk saja.

Meski harus kehilangan anak semata wayangnya, Teguh masih sempat bersyukur. Setidaknya, dari penuturan dokter, kondisi istrinya kini sudah lebih membaik. "Tapi saya belum tahu kapan bisa pulang," kata pria asal Jepara ini dengan tabah. Ketika ditanya apakah keluarganya akan menuntut tersangka yang mengendarai mobil Xenia maut yang menyebabkannya kehilangan putra satu-satunya itu, Teguh hanya menggeleng lemah. "Gak ada tuntutan. Tanggung jawab secara hukum biar tindak lanjutnya ke Kepolisian," ujar Teguh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement