Selasa 24 Jan 2012 22:08 WIB

Gereja Bosnia Khawatirkan Islam Garis Keras

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Muslim Bosnia diserukan memboikot perayaan Tahun Baru 2012 dengan cara mematikan lampu. (ilustrasi)
Foto: www.alarabiya.net
Muslim Bosnia diserukan memboikot perayaan Tahun Baru 2012 dengan cara mematikan lampu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO--Uskup Agung Sarajevo, Kardinal Vinko Puljic menyatakan kekhawatirannya dengan peningkatan kelompok Islam radikal di Bosnia-Herzegovina. Kekhawatiran itu dilatarbelakangi meningkatnya jumlah Muslim Bosnia yang tergabung dalam kelompok garis keras.

"Saat ini ada 3.000-5.000 anggota kelompok garis keras di Bosnia-Herzegovina. Jumlah itu menunjukan mereka tengah berusaha menanamkan pengaruhnya," kata dia seperti dikutip cathnewsphill.com, Selasa (24/1).

Puljic mengatakan pemerintah Bosnia dianggap lemah untuk mencegah perkembangan ini. "Masjid megah dibangun di banyak tempat dengan sumbangan dari Arab Saudi. Sedikitnya 70 masjid baru telah dibangun di Sarajevo saja dalam beberapa tahun terakhir," kata dia.

Puljic menambahkan dana dari Arab Saudi juga banyak berdatangan guna mendanai rekonstruksi Masjid Begova Husrev, Sarajevo. Ia juga menyebut Masjid Raja Fahd, masjid terbesar negara itu merupakan salah satu pusat bagi pergerakan Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement