REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO--Uskup Agung Sarajevo, Kardinal Vinko Puljic menyatakan kekhawatirannya dengan peningkatan kelompok Islam radikal di Bosnia-Herzegovina. Kekhawatiran itu dilatarbelakangi meningkatnya jumlah Muslim Bosnia yang tergabung dalam kelompok garis keras.
"Saat ini ada 3.000-5.000 anggota kelompok garis keras di Bosnia-Herzegovina. Jumlah itu menunjukan mereka tengah berusaha menanamkan pengaruhnya," kata dia seperti dikutip cathnewsphill.com, Selasa (24/1).
Puljic mengatakan pemerintah Bosnia dianggap lemah untuk mencegah perkembangan ini. "Masjid megah dibangun di banyak tempat dengan sumbangan dari Arab Saudi. Sedikitnya 70 masjid baru telah dibangun di Sarajevo saja dalam beberapa tahun terakhir," kata dia.
Puljic menambahkan dana dari Arab Saudi juga banyak berdatangan guna mendanai rekonstruksi Masjid Begova Husrev, Sarajevo. Ia juga menyebut Masjid Raja Fahd, masjid terbesar negara itu merupakan salah satu pusat bagi pergerakan Islam.