REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Fatwa haram dan sesat Syiah yang dilontarkan MUI Jawa Timur dan Menteri Agama Suryadharma Ali dinilai sebagai langkah yang mempertaruhkan Ukhuwah Islamiya. Hal itulah yang dikhawatirkan cendikiawan Muslim, Azyumardi Azra.
Menurut dia, memfatwakan haram dan sesat Syiah di Indonesia akan berakibat keretakan Ukhuwah Islamiyah di Indonesia. "Fatwa haram atau sesat Syiah itu tidak diperlukan, baik secara teologis, ibadah dan fiqh karena pertaruhannya Ukhuwah Islamiyah di Indonesia," ucapnya kepada Republika, Jumat (27/1).
Karena menurut Azyumardi secara prinsip fundamental keislaman, Syiah tidak berbeda dengan Islam secara umumnya. Hanya kadangkala perbedaan itu dijadikan alat, untuk memecah belah umat.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima dan berjanji mengkaji mengenai fatwa sesat yang di keluarkan MUI Jawa Timur. MUI sudah memiliki tim untuk mengkaji hal tersebut. Dalam waktu kurang lebih satu pekan ini MUI akan mengeluarkan keputusannya.
Ketua MUI bidang Fatwa, KH Ma'ruf Amin menjelaskan, pihaknya telah menerima 27 orang perwakilan dari gabungan MUI Jawa Timur dan persatuan ulama-ulama Jawa Timur. Dalam silaturahmi yang berjalan tertutup bagi media tersebut MUI Pusat menerima usulan MUI Jatim untuk segera mengeluarkan fatwa sesat terhadap Syiah.
Menurut Kiai Ma'ruf, keputusan MUI Jawa Timur menyatakan Syiah menyesatkan berawal dari fatwa yang dikeluarkan oleh beberapa MUI-MUI di Kabupaten kemudian ditindak lanjuti menjadi keputusan MUI Jawa Timur. Sekarang MUI Jawa Timur selain menyampaikan mengenai hal ini juga mendesak MUI pusat untuk mengeluarkan fatwa ini secara nasional.
MUI sendiri menurut Ma'ruf sudah memiliki tim untuk mengadakan pengkajian. Pengkajian berupa kajian literatur dan lapangan.