Sabtu 28 Jan 2012 17:56 WIB

Azwar Abubakar Optimistis Pilkada Aceh Aman

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Mantan pelaksana tugas Gubernur Aceh Azwar Abubakar, menyatakan optimistis pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di daerahnya berjalan aman, tertib dan jujur.

"Saya menyatakan cukup syarat dan yakin pelaksanaan pilkada Aceh akan berjalan aman, tertib dan berlangsung jujur. Karenanya, kondisi Aceh yang damai merupakan harapan jutaan masyarakat provinsi ini," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Hal itu disampaikan Azwar Abubakar yang juga Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) dalam diskusi kecil dengan sejumlah wartawan di Banda Aceh.

Diharapkan, seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif menjaga perdamaian yang sudah berjalan dan dirasakan penduduk "Serambi Mekah" selama kurun waktu lebih tujuh tahun pascapenandatanganan nota kesepahaman (MoU) Pemerintah dengan pihak GAM di Helsinki, 15 Agustus 2005.

Karenanya, Azwar berharap tidak ada pihak-pihak yang berupaya memaksakan kehendak dengan mengorbankan semangat perdamaian di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Proses perdamaian di Aceh memang masih memerlukan pematangan. Namun jangan sampai kondisi damai yang telah dirasakan masyarakat terganggu dikarenakan saling memaksa kehendak dalam masalah pilkada," katanya menjelaskan.

Ia menilai, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperpanjang masa pendaftaran dan juga pergeseran waktu pilkada merupakan solusi bagi semua pihak untuk kemaslahatan masyarakat Aceh.

"Itu merupakan jalan keluar yang saling menghargai dan memberi. Pilkada Aceh lebih beRwarna dengan keikutsertaan semua pihak, terutama Partai Aceh. Pilkada nanti ada yang maju lewat jalur partai politik dan juga independen," kata dia menambahkan.

Terjadinya konflik itu karena adanya para pihak yang tidak saling memahami. "Saya khawatir jika ada pihak yang tidak ikut pilkada maka kita (Aceh) kembali ke situasi nol," kata Azwar menjelaskan.

Dikatakannya, pilkada atau pemilu itu adalah sarana alat demokrasi, kemudian jadi gubernur atau bupati/wali kota adalah sasaran, namun tujuan diharapkan yakni untuk memimpin rakyat menuju kesejahteraan.

"Karenanya, dalam waktu dua bulan ini kita harapkan dapat digunakan untuk membuat konsepsi supaya masyarakat Aceh punya harapan guna menuju masa depan yang lebih baik dan bermartabat. Pemimpin Aceh ke depan dari orang-orang yang membawa air," kata dia menjelaskan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement