Ahad 29 Jan 2012 16:46 WIB

Mesir dan Amerika Semakin Memanas

Rep: Satya Festiani/ Red: Hafidz Muftisany
mesir-amerika
Foto: theglobal-review.com
mesir-amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Tiga Perusahaan besar di Amerika dan memilki ikatan kuat dengan Obama memutuskan kontrak di Mesir. Ketegangan semakin meningkat setelah pemerintah militer Mesir melakukan penggeledahan pada beberapa organisasi nirlaba AS. Mesir melarang karyawan organisasi tersebut meninggalkan negara, termasuk Sam LaHood, putra Ray LaHood, Menteri Perhubungan AS.

Dalam laman New York Times, perusahaan yang melobi adalah Livingston Group, Moffett Group, dan Podesta Group yang dimiliki oleh pelobi terkuat di Washington, Tony Podesta.Perusahaan ini memiliki kontrak senilai 1,1 juta dolar AS per tahun untuk mewakili aset Mesir di Washington.

Ketiga perusahaan itu memutus hubungan setelah Mesir menggeledah tiga organisasi nirlaba AS yang berkerja sama dengan organisasi lokal dalam memonitor pemilu dan ketransparanan pemerintahan. Organisasi tersebut yakni Institut Republik Internasional, Institut Demokrat Nasional, dan Rumah Kebebasan.

Pemerintah Mesir telah lama mengkritik organisasi tersebut. Mesir menuding kelompok itu beroperasi tanpa terdaftar resmi. Hasil kerja ketiga kelompok itu terkadang memprovokasi ketegangan antasa AS dan Mesir. Mesir yang pemerintahnya menerima pertolongan dana ekonomi dan militer sebesar 1,5 miliar dolar AS per tahun dari AS mencurigai usaha mereka dalam mengubah arus politik.

Pemerintah militer Mesir telah berjanji untuk menginvestigasi pendanaan organisasi HAM dan pro-demokrasi. Mereka pun telah berulang kali mengatakan tidak akan mentoleransi campur tangan asing dalam masalah negara. Dalam penggeledahan pada akhir Desember, Mesir menyita dokumen dan komputer di organisasi non-pemerintah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement