REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menjelaskan posisi negaranya terkait rencana relokasi warga Gaza ke negara yang dipimpinnya dan negara lain. Dia tegas menolak rencana Amerika terkait pengungsian rakyat Palestina.
Presiden Sisi mengatakan dalam konferensi pers bersama di Kairo dengan mitranya dari Kenya, William Ruto, pada hari Rabu, “Izinkan saya menunjukkan posisi historis Mesir yang konstan mengenai masalah Palestina... Di sini tidak mungkin bersikap netral atau menyerah. dengan cara apa pun atas konstanta-konstanta itu, dan ketika saya merujuk pada konstanta-konstanta itu, yang saya maksudkan adalah fondasi-fondasi fundamental yang menjadi dasar pendirian Mesir, yang secara pasti mencakup berdirinya negara Palestina dan pelestarian komponen-komponen negara itu, khususnya masyarakat dan wilayahnya."
Dia menambahkan: "Saya mengatakan ini sehubungan dengan apa yang dikatakan mengenai masalah pengungsian warga Palestina, dan saya ingin meyakinkan rakyat Mesir bahwa mereka tidak akan pernah menoleransi atau membiarkan adanya kerugian terhadap keamanan nasional Mesir."
Sisi mengatakan, Mesir telah memperingatkan pada awal krisis bahwa tujuannya adalah untuk membuat kehidupan di Jalur Gaza tidak mungkin terjadi sehingga orang-orang Palestina akan menjadi pengungsi setelah itu, dan Mesir mengumumkan posisinya sejak awal dengan menolak hal tersebut.