REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelompok Advokasi Veteran (Vote Vets) meminta Kepala Staf Angkatan Darat AS untuk membatalkan undangan sarapan bersama kadet yang ditujukan pada Jenderal William G Boykin. "Ia seorang yang melanggar nilai-nilai Angkatan Darat. Kami melihat perlu untuk menghormati taruna Muslim," papar Ketua VoteVets, Soltz Jon, seperti dikutip AP, Selasa (30/1).
Boykin, seorang mantan perwira militer senior, pernah menghina umat Islam dalam pidatonya di gereja pada awal Januari 2002. Dia saat itu mengatakan musuh Amerika adalah setan. Lalu, Tuhan menaruh George W Bush di Gedung Putih dan salah seorang panglima perang Somalia merupakan pemuja berhala.
Akademi Militer West Point belum menanggapi permintaan Vote Vets. Tapi, Letnan Kolonel Sherri Reed dari West Point mengatakan taruna selama menjalani pendidikan telah diberikan persepektif pluralisme. "Apa yang akan digelar merupakan kegiatan yang bertujuan mempersatukan kadet dari berbagai latar belakang agama,'' kata Reed. ''Kami percaya para kadet akan merasa nyaman dan yakin dengan kehadiran Boykin.''
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menilai tidak layak untuk menggundang Boykin lantaran berpotensi menyebarkan Islamophobia. "Saya khawatir pandangan Islamofobia akan meluas di akademi militer paling bergengsi di Amerika," ungkap Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad.
Boykin sendiri belum berkomentar soal penolakan itu. Dia saat ini tengah berada di Hampden-Sydney College, Virginia, tempat di mana ia menjadi seorang profesor tamu.
Sebuah penyelidikan Pentagon menyimpulkan bahwa Boykin melanggar peraturan lantaran berbicara tanpa izin. Ia ketahuan mengenakan seragam militer sebelum izin berbicara dikeluarkan.