REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Raja Swedia Carl XVI Gustaf disuguhi tarian Bedhaya Golek Menak Putri Rengganis Wedaninggar, dalam jamuan makan malam di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu. Carl XVI Gustaf yang mengenakan jas hitam dengan dasi kuning itu, menyaksikan tarian tersebut didampingi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berjas hitam dengan dasi merah, di Bangsal Kencana.
Raja Swedia bersama rombongan tiba di keraton sekitar pukul 19.30 WIB dengan diiringi penghormatan dari prajurit keraton dan alunan gamelan yang membawakan tembang Monggang dan Rojo Manggolo.
Gustaf beserta rombongan disambut Sultan didampingi ketiga putrinya dan GBPH Prabukusumo di Regol Donopratopo. Selanjutnya menuju Museum Sultan Hamengku Buwono IX untuk melihat koleksi foto-foto.
Rombongan kemudian menuju Bangsal Proboyekso untuk menyaksikan pusaka koleksi keraton berupa keris dan tombak. Kemudian Sultan dan Gustaf duduk di kursi yang berdampingan di Bangsal Kencana untuk menyaksikan pentas tari Rengganis.
Usai menyaksikan pentas tari karya Sultan Hamengku Buwono IX itu, Sultan dan Gustaf beserta rombongan menuju Bangsal Manis untuk menikmati jamuan makan malam. Sekitar pukul 21.30 WIB, Raja Swedia yang juga Ketua Yayasan Pandu Dunia beserta rombongan meninggalkan keraton.
Sultan mengatakan kunjungan Raja Swedia ke keraton untuk menjalin silaturahmi, dan menikmati jamuan makan malam. Dalam kunjungan itu tidak ada pembicaraan atau perjanjian kerja sama tertentu antarkedua pihak. "Dalam kunjungan tersebut tidak ada pembicaraan kerja sama apapun, hanya jamuan makan malam. Jadi, belum ada rencana kerja sama apa-apa," kata Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat GBPH Prabukusumo mengatakan, secara khusus kunjungan Raja Swedia ke keraton itu untuk melihat langsung Museum Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam museum tersebut terdapat cerita mengenai kiprah Sultan Hamengku Buwono IX dalam kegiatan pramuka atau kepanduan.
"Raja Swedia adalah bapak pandu dunia, sedangkan Sultan Hamengku Buwono IX pernah menjadi bapak pramuka nasional. Raja Swedia ingin melihat langsung Museum Hamengku Buwono IX di kompleks keraton untuk mendapatkan gambaran ketika Sultan beraktivitas s