REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Seorang tentara Amerika menembak hingga tewas seorang tentara Afghanistan di sebuah pangkalan di utara negara itu, Ahad (5/2). Menurut polisi Afghanistan, sang tentara "koboi" itu menyangka akan diserang.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangan tentara Afghanistan terhadap tentara internasional mengalami peningkatan. Beberapa disebabkan karena kesalahpahaman dan lainnya karena gerilyawan yang menyusup.
Pada bulan lalu, seorang tentara Afghanistan menembak hingga tewas empat tentara Prancis di sebuah pangkalan di Afghanistan timur.
Wakil Kepala Polisi Provinsi Sari Pul, Jahangir Sayed, mengatakan penembakan yang terjadi di wilayahnya disebabkan karena kesalahpahaman. Tentara Afghanistan menjaga bagian luar pangkalan dan tentara AS menjaga bagian dalam pangkalan. "Laporan awal menyebutkan tindakan serdadu AS itu untuk membela diri," ujranya.
Menurut Jahangir, tentara Afghanistan yang bernama Abdul Rahim tersebut pergi ke bagian dalam pangkalan dan entah mengapa keduanya terlibat argumentasi. "Rahim tidak mengangkat senjatanya, tapi tentara Amerika menganggap Rahim akan menembak sehingga akhirnya ditembak," jelasnya. Rahim adalah seorang pengawal pribadi, bukan seorang tentara Afghanistan atau polisi.
Pasukan AS menyadari adanya insiden tersebut dan melakukan penyelidikan atas hal itu. Juru Bicara Militer AS, Letnan Kolonel Jimmie Cummings, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.