REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok bersenjata melakukan penyerangan secara terpisah di Suriah, Ahad (5/1). Menurut kantor berita SANA yang dikutip Antara, Senin (6/2) sebanyak 16 orang warga sipil tewas, termasuk anak-anak. Penyerangan tersebut dilakukan dengan beberapa cara.
Menurut laporan itu, dua anak tewas, sedangkan ayah dan saudaranya terluka ketika bom meledak di halaman belakang sekolah menengah di timur daerah Al-Boukamal. Kelompok tersebut menanam bom di sana. Sementara, di provinsi selatan Daraa, dua anggota penegak hukum disergap dan dibunuh oleh orang bersenjata tak dikenal saat mereka berkendaraan untuk bekerja.
Di Provinsi Idlib utara, seorang pengebom mengendarai mobil dan meledak diri di pos pemeriksaan pasukan penegak hukum, menewaskan satu anggota penegak hukum dan melukai lima orang lainnya. Sementara itu, satu kelompok bersenjata menyerang satu keluarga di provinsi tengah Homs, menewaskan delapan anggotanya, kata SANA. Kantor berita resmi ini menambahkan bahwa angkatan bersenjata turun tangan dan bentrok dengan kelompok itu. Kelompok itu pun tewas.
Dalam serangan lain, seorang tentara berpangkat kolonel dan dua lainnya tewas serta empat orang dilaporkan terluka dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata di daerah dekat al-Rastan, Homs. Sebagian besar anggota kelompok bersenjata itu tewas dalam bentrokan itu.
Pemerintah Suriah mengatakan, lebih dari 2.000 tentara dan petugas keamanan tewas selama kerusuhan yang sudah berlangsung beberapa bulan ini. Sementara, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebutkan korban tewas di negara itu lebih dari 5.400 orang.