REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Parlemen Iran memanggil Presiden Ahamdinejad untuk pertama kalinya sejak Revolusi Islam tahun 1979. Parlemen Iran sudah pernah melakukan pemanggilan ini sebelumnya tetapi gagal ditindaklanjuti.
Sebanyak 79 anggota dari 290 anggota majelis memberi suara pada Selasa (7/2) untuk memanggil Ahmadinejad. "Ada persyaratan bagi presiden untuk menjawab pertanyaan dalam sidang terbuka parlemen," kata Wakil Ketua Mohammad Reza Bahonar dalam pidato yang disiarkan di radio pemerintah.
Kantor berita Iran, FARS, menerbitkan sepuluh daftar pertanyaan yang katanya akan ditanyakan parlemen kepada Ahmadinejad. Daftar pertanyaan tersebut fokus kepada masalah ekonomi, peraturan, subsidi dan pengangguran di Iran.
Surat panggilan akan dikirim kepada Ahmadinejad dalam dua hari kedepan. Menurut konstitusi Iran, Ahmadinejad harus hadir di parlemen dalam kurun waktu satu bulan.
Ini berarti, Ahmadinejad diperkirakan akan hadir setelah pemilu legislatif pada 2 Maret mendatang. Pemilu tersebut merupakan pemilu nasional pertama kalinya sejak pemilihan presiden 2009.