REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Pelaku pembunuhan massal Norwegia Anders Breivik dalam pengadilan menyatakan tindakannya itu merupakan usaha menghentikan terjadinya Islamisasi dan mencegah hancurnya budaya Norwegia. "Kami tidak akan duduk dan melihat minoritas menciptakan budayanya sendiri," kata dia seperti dikutip onislam.net, Rabu (9/2).
Berivik masuk ke ruang sidang dengan senyum datar. Mengenakan setelan hitam, dengan dasi berwarna perak, ia angkat tanganya untuk memamerkan borgol yang dikenakan pada masyarakat yang menghadiri sidang.
Seperti sidang sebelumnya, pria berusia 32 tahun ini telah mengakui melakukan serangan. "Saya melakukannya tapi saya tidak bersalah," kata Breivik dengan nada tegas.
Breivik bersikeras pembantaian itu adalah serangan terhadap "pengkhianat" yang mempromosikan sebuah kolonisasi Islam Norwegia. "Kita akan menjadi minoritas di Oslo pada 10 tahun mendatang," katanya kepada pengadilan.
Ia pun menyatakan dirinya layak mendapatkan medali kehormatan atas kerja kerasnya itu. "Ini fakta, saya mewakili resistensi Norwegia," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Breivik menewaskan sedikitnya 77 orang pada Juli dalam serangan barbar di sebuah gedung pemerintah dan sebuah kamp pelatihan pemuda di Oslo. "Serangan terhadap markas pemerintah adalah serangan pencegahan terhadap pihak yang berusaha melakukan pengrusakan budaya dan etnis Norwegia," katanya.