REPUBLIKA.CO.ID, Tidak perlu repot bekerja mencari uang, biarkan uang yang bekerja untuk kita. Bila kondisi ini yang terjadi boleh dibilang kita sudah mencapai tahap bebas secara finansial. Perencana keuangan, Ahmad Gozali, menyebutkan, mengutip dari buku Anthony Robbins, kebebasan finansial adalah suatu kondisi keuangan dengan pencapaian investasi yang cukup banyak, relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup dengan gaya hidup yang kita inginkan. Tentunya, hal ini membutuhkan kerja keras, cerdas, dan harus dilakukan berkesinambungan.
Mau seperti ini? Ada kiatnya. Menurut Gozali, kebebasan finansial dapat Anda capai bila Anda disiplin menabung dan melakukan penghematan, lalu tabungan Anda diputar agar bisa memberi hasil yang besar pada periode tertentu dan menghasilkan passive income sehingga Anda tidak perlu bekerja lagi. ''Menabung memang menunda kesenangan di masa sekarang, tetapi hasilnya sangat efektif untuk mencapai tujuan yang lebih besar di masa datang,'' kata Gozali.
Lalu, berapa yang Anda sisihkan untuk tabungan dan investasi? Gozali menyarankan agar mengalokasikan penghasilan Anda menjadi pos-pos berdasarkan prioritas. Pertama adalah cicilan utang (bila ada) yang sebaiknya tidak melebihi dari 30 persen dari penghasilan bulanan, kemudian usahakan menyisihkan 10 persen dari gaji secara rutin tiap bulannya untuk tabungan.
Bila Anda tidak mempunyai utang, jumlah yang disisihkan bisa diperbesar lagi, misalnya, 30 persen yang dapat digunakan untuk investasi dan proteksi (asuransi). Dengan demikian, 70 persen sisanya dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Ada beberapa jenis kendaraan untuk investasi, antara lain, tabungan, deposito, emas, saham, reksa dana, properti, ataupun unit bisnis.
Untuk memilihnya, perlu dipertimbangkan biaya yang diperlukan, pendapatan yang didapat, profil risiko, apakah Anda takut terhadap risiko kehilangan uang atau tergolong berani, keterampilan yang diperlukan untuk memilih produk investasi, dan banyaknya waktu keterlibatan Anda untuk melakukan investasi.
Usahakan tidak menaruh semua uang Anda pada satu produk investasi untuk meminimal kan risiko. Karena kondisi Anda sekarang ini masih bekerja, saya lebih sarankan agar kira-kira sekitar 70-80 persen dari alokasi uang keperluan investasi tadi bisa diinvestasikan ke dalam aset seperti deposito dan reksa dana. Deposito digunakan untuk berjaga-jaga, sedangkan reksa dana digunakan untuk mendapatkan pengembangan. Sementara, sisanya yang 20-30 persen, bisa mulai digunakan untuk investasi ke dalam usaha dengan cara berpatungan dengan teman atau saudara yang bisa mengelola usaha.