REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Israel membahas soal situasi Palestina dan program nuklir Iran. Pembahasan itu dilakukan oleh menteri luar negeri kedua negara, yaitu Hillary Clinton dan Avigdor Lieberman, di Washington.
Hillary dan Lieberman tidak memberikan keterangan, tetapi juru bicara Hillary Victoria Nuland bersikeras bahwa Israel telah berkomitmen pada proses perdamaian. "Menteri Luar Negeri Israel menegaskan kembali komitmen terhadap solusi dua negara, membuat jelas bahwa ini adalah kebijakan seluruh pemerintah koalisi dan minat mereka dalam melanjutkan proses untuk mencoba sampai ke pembicaraan langsung," kata Nuland, seperti diberitakan AFP dan dipantau Antara, Rabu (8/2).
Kedua belah pihak berbicara tentang pentingnya upaya untuk mempertahankan momentum yang sudah dimulai Israel dan Palestina. "Fakta bahwa kami terus bekerja dengan para mitra yang kita miliki di pihak Palestina yang penting untuk proses ini," kata Nuland.
Dia mengatakan bahwa AS berbagi pandangan dengan Israel tentang Hamas. "Garis merah kami tentang Hamas adalah garis merah yang sama dengan Israel, yaitu, mengakui Israel, meninggalkan kekerasan, dan menyetujui semua Perjanjian Palestina di masa lalu."
Perundingan langsung antara Israel dan Palestina telah dibekukan sejak September 2010. Berbagai upaya dari sejumlah pihak, termasuk AS dilakukan terus menerus untuk menghidupkan kembali perundingan Palestina-Israel.